Di gelapnya malam air mata ke-insyafan menjadi kelam diantara sisi jiwaku, ku dengar ratap pilunya dirumah manusiaku,
( Ia lahirkan sebuah rintihan
kedukaan yang meneteskan air mata kepedihan didasar hatiku dan ketika
pagi datang berakhirlah sudah kehidupanku... )
Membayar lumpur kusamku
telanjang dikehampaan dengan tangan yang menulis riwayat usia telah
gersang tanah iman tebar kehancuran jiwa tenggelam dalam lumpur
kehormatan diri...
"Akulah sang Nazim yang
menelusuri pantai Gelap-MU, terasing dalam perjalanan lumpur manusiaku,
mencoba untuk lepaskan sisi gelap hidupku, mengharap cahaya agar terang
didalam hidupku..."
Dan cahaya kini kian memudar
lenyap ditelan kegelapan malam yang menjelang kasih-MU yang telah Engkau
taburkan hempaskan aku dalam kesucian-MU Yang Maha...
( Aku yang bodoh hanya dapat
mengejar Alif diatas perjalanan Ruh manusiaku dan aku hanya dapat
menggoreskan setitik tinta diatas kertas Fayakun-MU lenyaplah sudah
kesucian jiwaku twnggwlam dalam kelamnya lumpur kusamku... " Saukani Al
Karim " )
Disini ku selalu menanti siraman cahaya terang dalam jiwaku, Kian kelam kurasakan perjalanan lumpur kusamku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar